Neo-Modern Stylistic: Emerson Collage by Thom Mayne

Wahid Ramadhan Si.
5 min readJan 17, 2021

--

Neo-modernisme adalah reaksi terhadap kompleksitas arsitektur postmodern yang mencari kesederhanaan yang lebih besar. Perkembangan arsitektur Neo-modern dimulai sejak post modern dianggap telah mati(1975). dalam perkembangannya, arsitektur neo-modern muncul bersamaan dengan muculnya style decontrustivism oleh beberapa arsitek seperti Frank Gehry, Peter Einsenman, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi, Zahah Hadid, dan beberapa arsitek lainnya dengan karya modern dan neo-deconstructif mereka. Sedangkan neo-modern sendiri kurang dapat dikatakan sebuah style melainkan lebih ke ekspresi abstrak dengan bentuk yang sederhana, polos dan desain monolitik. Bangunan neo modern dominan memiliki bentuk-bentuk eksploratif yang berusahah memenuhi tujuan dan fungsinya.

Arsitektur neo-modern memiliki banyak karakteristik dasar dari gerakan modern pada paruh pertama abad ke-20. Keduanya menolak ornamen, dekorasi yang diterapkan, dan upaya yang disengaja untuk meniru masa lalu. Bangunan neo-modern, seperti halnya bangunan modern, dirancang dengan mengutamakan fungsionalitas, dan mencari estetika sederhana dan volume monolitik. berikut beberapa ciri dari arsitektur neo-modern, yaitu:

  1. Menampilkan Ornamen dan dekorasi yang menonjolkan tektonika (the art of construction), sebagai bentuk seni dalam konstruksi
  2. Tampilan dominan pada geometri ditonjolkan
  3. Tidak menonjolkan warna dan tekstur
  4. Mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan material sebagai elemen estetika yang dominan
  5. Berorientasi ke masa kini
  6. Mengedepankan fungsi dan tujuan
  7. Menempatkan Ruang sebagai unsur yang dominan

Arsitektur Neo-modern tidak lagi membicarakan bagaimana suatu bentuk dapat menjelaskan makna tersirat dari suatu bangunan dan bagaimana pengaruh history dan culture begitu melekat pada bangunan. Neo modern lebih fokus menciptakan geometri ruang volumetris yang dapat menunjang program ruang agar lebih efektif secara fungsional dan penempatan/susunan ruangnnya. Ornamen ruang tidak hanya menjadi sekedar ornamen yang hanya memiliki nilai estetika saja melainkan memiliki fungsi yang lebih kompleks adalah menghadirkan suatu ruang dan kesan/suasana ruang bagi penggunanya. Charles Jencks membagi beberapa stylistika dalam arsitektur neo-modern seperti:

  1. Self-contradictory, weaving
  2. Disjunctive complexity, awkward dissonance
  3. Explosive space with tilted floors, coctail sticks, wraps, distortions, anamorphism
  4. Extreme abstraction, alien
  5. Frenzied Cacophony, ‘violated perfection’, ‘random noise’
  6. dissociation between form and content
  7. Degree Zero Aesthetic, emptiness, ‘machine arotism’
  8. Thematised ornament : fractals, scalingm self- similirarity, catachresis, apolypse
  9. represent private code
  10. pro-restricted metaphors, planetary arch, flying beamsn knife blades, fish, bananas
  11. trace of memory — ghosts, excavations
  12. comic deconstructive, non sequirtur
  13. private symbolic.

Dalam beberapa karya Thom mayne ia menciptakan bentuk yang filosofis dan memiliki konsep yang inovatif dalam mengembangan sebuah design. Ia tidak hanya membuat suatu ruang dengan fungsinya melainkan ia ingin bagaimana pengguna dari ruang tersebut dapat merasakan pengalaman ruang yang berbeda ditiap ruangnnya agar orang dapat merasa menjadi bagian dari ruang serta bangunan itu sendiri sehingga membuat bangunan tersebut terasa lebih hidup.

Thom Mayne

salah satu karya Thom mayne yaitu Emerson College yang merupakan bangunan sekolah yang berada di Boston, mengkhususkan diri dalam seni dan komunikasi yang telah lama memiliki program magang aktif di Hollywood dan menghitung sejumlah film eksekutif -bisnis di antara alumninya. Dengan rangka baja hibrida dan struktur beton, bangunan seluas 107.000 kaki persegi ini berisi asrama untuk sebanyak 217 siswa Emerson serta ruang kelas dan studio produksi.

Emerson Collage Boston

Konsep bentuk dari bangunan ini yaitu massa padat menampakkan dirinya sebagai proscenium(bagian depan pertunjukan theater), membingkai sepetak langit biru. Dua menara hunian di gedung ini membukukan halaman terbuka dan ruang pertunjukan. “Beberapa orang mungkin mengatakan itu adalah bangunan yang agresif, tetapi saya melihatnya sebagai agak klasik,”

Emerson Collage Bagi Mayne, permainan antara area dalam dan luar ruangan lebih dianalogikan dengan batas perkotaan yang lebih tua di Eropa dan Asia, bukan Los Angeles. “Kami membangun kota kecil. Saya terpesona oleh suasana kota yang tidak disengaja lebih dari sekadar suasana formal,” katanya. Gedung itu dipenuhi dengan ruang interstisial.

Secara Stylistika Charles Jencks karya arsitektur Emerson Collage Thom Mayne memenuhi beberapa point yaitu:

  1. Disjunctive Complexity, Kompleksitas yang berpadu dengan fungsionalitas ruang di dalamnya. Meskipun di dalamnya terdapat elemen sederhana serta elemen yang lebih kompleks, kesatuan didapat dari tipikal warna dan material yang hadir karena material industri. Menyajikan program ruang yang kompleks dengan fungsi terpisah-pisah namun dihubungkan dengan sirkulasi yang sesuai seperti dis-programming, trans-programming, atau cross-programming. Massa bangunan dibagi menjadi beberapa fungsi berbeda yaitu seperti pada diagram terdapat residential building, academic building, dan public space/outdoor terrace dimana ketiganya memiliki kompleksitas ruang masing-masing dimana disusun dehingga menciptakan bentuk massa yang unik.

2. Explosive Space, Penyusunan ruang/program ruang yang tercipta memiliki bentuk dan susunan yang terkesan tidak beraturan/acak dikarenakan salah satu ruang yang dominan sehingga Memiliki suasana ruang dan menyebabkan selubung bangunan tidak menerus dikarenakan program ruang tersebut. Ruang disusun secara volumetris sehingga tidak memiliki luasan yang terstandarisasi hal ini menjadikan ruang lebih futuristik, hi-tech, suprematis dan asimetris

3. Frenzied Cacophony, Ruang yang memiliki kesan tidak beraturan dikarenakan banyaknya geometri dan axis yang tercipta dalam suatu ruang. hal ini menciptakan ekspresi ruang yang suprematism, abnormal, dan asimetrikal

4. Thematised Ornament, Ornamen ruang berupa elemen horizontal dan vertikal serta geometrinya yang memiliki tema bentuk ornamentasi tertentu (berupa bentuk bukaan, jendela, pintu dll.) dikarenakan respon ruang terhadap volume ruang dan fungsinya.

Emerson College dalam bingkai arsitektur neo-modern, memiliki kecenderungan stilistika berupa disjunctive complexity. Dominansi terlihat pada cara penyusunan massa yang mempengaruhi program ruang di dalamnya. Masing-masing elemen yang terpisah — seperti elemen bingkai persegi dan massa bergelombang — mewadahi masing-masing fungsi yang berbeda. Menghasilkan kompleksitas dari space yang dihubungkan satu dengan yang lainnya.

Written by Syefira Annisa Putri, Anggita A. Febriandia, Wahid Ramadhan Sisan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.architecturalrecord.com/articles/7975-emerson-los-angeles

https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/11/rem-koolhaas/

https://www.oocities.org/sta5_ar530/tugas_kelompok/kelompok5/bab4.htm

https://4po56q1592909184.pdf (123dok.com)

https://www.coroflot.com/sharfina/The-Neo-Modernist-Architecture-Design-by-Thom-Mayne-Architecture-History-Magazine-Project

https://www.architectmagazine.com/design/buildings/emerson-college-los-angeles-designed-by-morphosis_o

https://www.brucedamonte.com/projects/emerson-college/

--

--